Pelalawan,cebernews.co,Kepala desa angkasa kecamatan bandar petalangan kabupaten Pelalawan Rudi Suprianto,S.IP mengapresiasi warganya yang telah berinovasi .pemetikan cabai merah lokal oleh kepala desa menandai panen cabai merah dimulai.hasil penjualan cabai pertama hasil disedekahkan pada anak yatim dan piatu didesa angkasa.
Rasa syukur yang terhingga saat kepala desa dan warga desa angkasa,Samiin dan kawan,”memetik hasil pertanian cabai merah lokal yang telah lama dinanti,jumat (22/11).
Sebelum acara panen perdana dimulai, kepala desa mengucapkan selamat kepada petani cabai yang telah berhasil menikmati hasil panennya.rasa bangga kepala desa kepada warganya terlihat saat petani cabai merah lokal untuk mempersilahkan memetik (memanen).
Sa’at ini kita perlu tenaga ahli yang berpengalaman dibidang pertanian. jujur, “saya sangat mengapresiasi kegiatan pertanian cabai merah lokal ini,dengan lahan se adanya bisa memanfaatkan secara produktif”,inilah yang digaungkan bapak bupati pelalawan,H.M.Haris.desa INOVASI,desa yang mana warganya dapat dan bisa membaca peluang yang ada di sekitar kita.
Pemanfaatan halaman dan lahan kosong bisa bermanfaat dan bisa berpenghasilan adalah salah satu ujud inovasi yang positif.berharap kedepannya,desa angkasa nantinya bisa menjadi penghasil cabai merah lokal yang diperhitungkan dengan desa lainnya,program petani cabai merah lokal akan dibahas dalam RKPdes.ini ada lah satu peluang besar bagi masyarakat desa angkasa dimasa yang akan datang. ucapnya.
Petani cabai merah lokal,Sami’in adalah seorang pensiunan karyawan perkebunan kepada awak media jumat (22/11), penanaman cabai merah lokal ini tak terlepas do’a dan suport kawan,”juga.
Ditangan seorang ahli cabai merah lokal, Hasan,ya pak wartawan,saya mamang sudah lama terjun didunia pertanian cabai merah ini,cabai merah lokal ini benihnya sengaja kita pesan dari sumatra utara tepat nya di indra pura.
“Lama sudah saya teliti kultur ke asaman tanah disini,ya kisaran 6 bulan semua saya kaji,mulai dari jenis hama,pupuk organi, ternyata kabupaten Pelalawan ini memang cocok keasaman (PH) tanahnya,memang ada suatu zat pupuk yang harus kita kolaburasi agar cabai merah lokal (indra pura) memuaskan hasilnya.
“Cukup 120 hari,mulai dari awal pembenihan cabai merah lokal sudah dapat dipanen dan untuk ketahan produksinya bisa mencapai kisaran satu tahun lamanya. ukuran tanah 60m x 150 m,dalam 1 minggu bisa 2 x panen dengan bobot 1 x panen 100 kg.dan untuk modal selama 4 bulan menunggu panen menghabiskan biaya kisaran 10 jutaan.dihitung hasil berapa ke untungan semua tergantung harga pasar. jelas menanam cabai tetap sisi negatipnya yang besar.
“Untuk saat ini sudah banyak desa,” lain di kabupaten Pelalawan yang ingin bekerja sama dalam pertanian cabai merah ini. namun saya masih fokus didesa angkasa saja.imbuhnya.
“Untuk penjualan cabai merah ini,M Toha,di pasar tradisional kita menjual untuk saat ini harga per 1 kg kisaran 30 ribu.jika melihat iklim saat ini harga cabai bisa kembali ke angka 80 ribu per kg nya.
Turut hadir dalam panen perdana cabai merah,kepala desa angkasa Rudi Suprianto, mantan kepal desa syarizal,tokoh masyarakat jumangin berserta rombongan.
Camat bandar petalangan ,Faisal,melalui selulernya,kita sangat mengapresiasi warga desa angkasa yang penuh inovasi,desa inovasi adalah program bupati pelalawan yang diungulkan saat ini kita akan mempasilitasi apa yang menjadi kebutuhan petani cabai merah lokas (indra pura) tersebut .kita jadikan kecamatan bandar petalangan menjadi pengahasil cabai merah yang diperhitungkan dan untuk yang lainnya kita juga dukung penuh.janjinya. (Cn//Dian).