Jakarta, cebernews.co – Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi terima penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Republik Indonesia, penganugerahan ini diberikan pada hari ini Selasa (11/12/2019) di lantai 9 Gedung Anton Soedjarwo Bareskrim Polri bersama 26 Perwira Tinggi Polri lainnya.
Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Jokowi ini diberikan kepada 3 Pati Polri berpangkat Komjen dan 23 Pati lainnya berpangkat Irjen, yang bertugas pada Institusi Polri maupun yang bertugas diluar struktur Organisasi Polri, seperti pada Badan Intelijen Negara dan Institusi negara lainnya.
Penganugerahan Bintang Bhayangkara Pratama adalah bentuk penghargaan kepada anggota Polri dengan ketentuan telah berpangkat Inspektur Jenderal Polisi, telah memiliki bintang Bhayangkara Nararya dan telah memangku jabatan struktural yang dipersyaratkan untuk pangkat bintang dua.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi terkait hal ini menyampaikan, bahwa Kapolda Riau sebagai salah satu penerima penghargaan ini tentunya sudah memenuhi semua persyaratan dimaksud, dan seluruh seluruh jajaran Polda Riau sangat bangga atas anugerah yang beliau terima ini” ujarnya.
Pada saat penganugerahan Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden ini, Kapolri juga menyampaikan rasa syukurnya kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas khidmatnya acara ini.
Kapolri juga berharap penganugerah bintang pratama bisa menjadi motivasi dalam memberikan pengabdian yang terbaik kepada institusi Polri, masyarakat, bangsa dan negara.
Ia juga mengatakan rasa terima kasihnya atas kehadiran Pati, Pamen dan personel yang bertugas di luar struktur. Menurut Kapolri, jumlah personil yang bertugas diluar struktur sangat besar, yakni sekitar tiga ribu lebih personel dengan rincian 54 Pati, seribuan lebih pamen dan ribuan bintara. “Jika tiga ribuan lebih personil ini dikumpulkan jadi satu, sudah bisa untuk membuat satu Polres plus” ujar Idham.
“Saya berharap rekan-rekan yang berada di luar struktur bisa memberikan kontribusi yang positif, dengan memberikan satu jawaban bahwa Institusi Polri dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2020 wajib netral”, tegasnya.
Kapolri mengatakan bahwa kita tidak dimana mana tapi kita ada dimana mana karena kita hanya berfokus pada keamanan dan ketertiban. Idham juga berharap bisa menjadi jembatan penghubung untuk menyampaikan di Kementerian/ Lembaga apa saja yang menjadi kebijakan dari institusi Polri ini.
Kedua, kata Kapolri, semua personil harus mampu menjaga soliditas institusi ini. Polri tidak mungkin membangun soliditas namun berharap dari institusi lain. Terjangan begitu dahsyat kepada Institusi Polri hanya akan mampu ditangkal dengan solidnya Polri. Dengan kondisi solid maka Polri akan mampu mengantisipasi semua terjangan badai yang akan menggerogoti itu.
“Jaga soliditas, Selalu kompak dan terus membangun komunikasi, maka tidak ada masalah yang tidak selesai ketika tiga hal tersebut selalu kita jaga” Ujar Idham sambil menutup arahannya.(Rls Hms/rano)