• 9 Desember 2024 22:59
  • Last Update 9 Desember 2024 20:55 20: 55: 42
Kemenhub Resmikan 17 Unit Bus Listrik BTS Di Surabaya

Kemenhub Resmikan 17 Unit Bus Listrik BTS Di Surabaya

Surabaya – Dalam rangka mengajak masyarakat sekaligus menyosialisasikan program Kementerian Perhubungan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan massal serta mengurangi polusi udara, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmikan koridor 3 (tiga) Buy The Service (BTS) Trans Semanggi Suroboyo bus listrik, pada Selasa (20/12).

“Telah kita ketahui Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan _Skema Buy The Service_ (BTS) yang dikenal sebagai “TEMAN BUS”, telah dilaksanakan sejak tahun 2020 di 10 (Sepuluh) kota besar di Indonesia. Dan ini menjadi yang pertama di 10 kota besar tersebut, dan secara bertahap akan kita tambahkan sejalan dengan peningkatan selesainya produksi daripada karoseri,” ujar Direktur Angkutan Jalan, Suharto.

“Saat ini ada 17 bus listrik, dan nantinya akan ditambahkan secara bertahap. Saat ini karoseri sudah memproduksi 53 unit bus, dengan prioritas di 2 (dua) kota besar yaitu Surabaya dan Bandung,” paparnya.

Lebih lanjut Suharto mengatakan, “Surabaya menjadi kota pertama karena memiliki komitmen yang kuat dengan adanya dukungan dari Pak Walikota, DPRD, serta masyarakat setempat yang _aware_ terhadap bagaimana saat ini berusaha mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, supaya tidak menimbulkan kemacetan parah.”

Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi yang juga turut hadir dalam peresmian tersebut mengungkapkan, “Program Teman Bus didukung oleh teknologi telematika melalui penggunaan _fleet management system_, website, _executive dashboard_, serta aplikasi TEMAN BUS yang dapat memberikan kemudahan bagi regulator, operator dan pengguna seperti mendapatkan informasi secara real time rute, jadwal dan posisi bus. Selain itu juga dapat menggunakan sistem pembayaran digital berbasis chip (kartu pembayaran elektronik, e money Mandiri, Brizzi BRI, Tap Cash BNI dan Flazz BCA) dan berbasis server (QRIS)”.

Diinformasikan bahwa Trans Semanggi Suroboyo sebelumnya telah dioperasikan pada 1 koridor bus yakni koridor 2 dengan rute Raya Lidah Wetan – Karang Menjangan – ITS dengan menggunakan bus diesel. “Adapun pada kesempatan hari ini bersama dengan Walikota Surabaya kita telah meresmikan bus listrik yang diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi gas buang pada masing – masing daerah di Indonesia,” terang Budi.

Saat ini pemerintah tengah melakukan pembenahan dalam transportasi perkotaan di Indonesia sesuai dengan amanah RPJMN 2020-2024, di mana telah ditunjuk 6 metropolitan sebagai percontohan implementasi Bus Rapid Transit (BRT) salah satu di antaranya adalah Metropolitan Surabaya atau Gerbang Kertosusila.

“Berbagai kajian juga telah disiapkan dan dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Seperti diketahui saat ini kajian pre-FS sudah mulai dilakukan melalui dukungan Green Infrastructure Initiative yang merupakan kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Jerman, yang kemudian akan dilanjutkan dengan kajian FS melalui dukungan GIZ SUTRI NAMA & INDOBUS. Nantinya apabila semua kajian ini telah selesai dilaksanakan, kajian DED dan juga konstruksi akan diteruskan melalui dukungan Bank KfW Jerman,” tambah Budi.

Di sisi lain, Walikota Surabaya Edi Cahyadi mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kementerian Perhubungan sebab Kota Surabaya menjadi yang pertama menggunakan bus listrik BTS. “Salah satu syarat Surabaya untuk mengurangi kemacetan itu dengan kembali ke angkutan umum. Jadi kita merasakan bahwa bus listrik ini nyaman dan aman. Kemudian polusi Surabaya diharapkan akan jauh berkurang ketika kita sudah menggunakan bus listrik ini. Untuk menjaga komitmen kami, maka kami akan membeli dan menggunakan feeder nantinya. Jadi setiap wilayah yang akan menggunakan Trans Semanggi Suroboyo akan kita sediakan feeder dan feeder itu akan terpenuhi nanti di tahun 2024 dengan sebagian menggunakan kendaraan listrik,” kata Edi.

Edi pun menambahkan bahwa ke depannya direncanakan seluruh kendaraan roda dua akan dikonversikan menjadi kendaraan listrik. Dalam hal ini pihaknya berkomitmen untuk bekolaborasi dan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan sehingga Kota Surabaya akan merasakan tidak ada kemacetan dan polusi udara berkurang.

“Adapun untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan angkutan umum, ketika bus listrik ini datang kita sudah merencanakan dengan Dinas Perhubungan, yang saat inisedang kami kaji untuk di tahun 2023 ada satu atau dua hari dalam seminggu seluruh ASN dari rumahnya harus menggunakan angkutan umum. Karena bagaimana pun Pemerintah harus memberikan contoh barulah kita memberikan keyakinan kepada masyarakat,” tutur Edi. (DS/PTR/EI)

———
Kepala Bagian Hukum Dan Humas Ditjen Perhubungan Darat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *