XIII KOTO KAMPAR – Menindak lanjuti kegiatan serasehan Giat Desa menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan (DERAPPP), Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM yang diwakili oleh Kepala Dinas PPKBP3A Edi Afrizal membuka secara resmi Rapat Kordinasi Desa Pendidikan menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan (DERAPPP) yang diselenggarakan di Aula Kantor Camat XIII Koto Kampar, Jumat (20/1/2023).
Dalam hal tersebut, ada 6 Kecamatan serta Desa-desa yang dibahas dalam DERAPPP ini, yaitu kecamatan XIII Koto Kampar, Koto Kampar, Kecamatan Bangkinang Kota, Kecamatan Salo, Kecamatan Kuok terkait Potensi Sumber Daya Manusia dan Pemaparan Desa di 6 kecamatan tersebut serta mengetahui data Anak Sekolah serta data anak Putus sekolah dan Desa peduli Perempuan.
Dalam sambutan tersebut, Kepala Dinas PPKBP3A mengatakan bahwa sesai Program Pj Bupati Kampar dengan anak putus sekolah Zero tentu membutuhkan pendekatan dan kebijakan yang komprehensif dalam mendorong serta mendukung Program DERAPPP ini.
“Pemerintah juga membutuhkan sebuah konsep yang terukur dan sistematis untuk dapat menjadi pijakan dalam pengembangan desa wisata.“Salah satu desa yang memiliki potensi dan mengetahui data data anak putus sekolah di kecamatan masing – masing.” ungkapnya.”
Ia juga mengatakan,DERAPPP dapat memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan peran aktif perempuan dan hak Anak, untuk mewujudkan tersebut dibutuhkan sinergitas dan tanggung jawab antara tokoh agama dan masyarakat serta relawan dapat bekerja sama dengan menZerokan Anak putus sekolah.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menguatkan peran perempuan dan anak dalam pembangunan dan perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Kampar khususnya di 6 kecamatan serta desa tersebut sehingga terwujudnya Desa EkoWisata Ramah Anak dan Peduli Perempuan di Kabupaten Kampar,”tutupnya.
Dalam pemaparan tersebut Camat XIII Koto Kampar Zulfikar mengatakan bahwa ada 39 desa yang diundang dalam rapat ini terkait anak putus sekolah, menurut data dikecamatan XIII Koto Kampar bahwa seperti didesa Pongkai jangankan anak putus sekolah mencari anak sekolah didesa itu susah karena penduduk nya sedikit.
Dalam data kami, ada 12 desa setelah kami telusuri di Kecamatan XIII Koto Kampar Anak Putus Sekolah Laki-laki 165 orang dan Perempuan 30 orang.
Ada 5 alasan anak putus sekolah yaitu pertama tidak naik kelas, kedua lemah mental dan Fisik, Ketiga keluarga kurang mampu, Keempat lemah mental tapi fisik bagus, dan kelima memang tidak mau sekolah. Inilah penyebab anak putus sekolah di XIII Koto Kampar.
Saya sangat mendukung kegiatan ini, ini membuktikan bahwa pemerintah peduli dengan anak putus sekolah dan DERAPPP ini juga sudah menciptakan rumah kerlip beriman dan Alhamdulillah sudah berjalan dengan lancar dan berharap rumah ini bisa berjalan sebagaimana mestinya.”tutupnya.”
Selanjutnya, Camat Bangkinang yang diwakili Kasi Kessos Bruri Anggraini mengatakan bahwa sesuai dengan daftar anak putus sekolah, usia sekolah dan anak putus sekolah serta usia lanjut, Disini ada 7 desa dan 2 kelurahan, masing-masing mengusulkan 1 kelurahan dan 6 desa.
Anak putus sekolah di pasir Sialang ada 12 anak putus sekolah berbagai macam jenjangnya SD/SMP/SMA , desa bukit sembilan ada 8 orang, Desa suka mulya 9 Orang, Pulau lawas 3 Orang, bukit Payung 13 orang, desa binuang 2 orang, laboy Jaya 10 orang dan Muara Uwai 8 orang.
“Penyebab anak putus sekolah sama dengan kecamatan lain, pertama Ekonomi, kedua faktor Broken Home serta tidak memerhatikan anaknya dan Faktor Lingkungan.”tutupnya.”
Selanjutnya, Camat Salo Refizal mengatakan bahwa sesuai dengan data sampai kekorwil, ada 128 orang yang putus sekolah, yang tersulit adalah kemauan untuk sekolah, ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan serta Faktor kepedulian orang tua.
“Ini jadi perhatian kami di kecamatan dan kami sudah mulai melakukan rapat untuk pendidikan dan perempuan serta hak anak, dan kami juga membuat perdes untuk pendidikan dan perempuan serta hak anak sehingga anak putus sekolah ini perlahan teratasi sesuai dengan program Bapak Pj Bupati dengan 0-Zero anak putus sekolah.”tutupnya.”
Selanjutnya Camat bangkinang kota Minda mengatakan bahwa sesuai dengan data anak putus sekolah didesa ridan permai ada 13 orang anak, langgini 8 orang, Kumantan 6 Orang.
“Ada beberapa catatan kami, penyebabnya dan masalah anak putus sekolah merupakan adanya orang tua, anak yang Disabilitas yang tidak memasukkan ke dalam institusi pendidikan,terkadang orang tua ini malu sehingga anak ini merupakan Aib keluarganya.
Inilah penyebab dan perhatian kami karena anak-anak kita kurang diperhatikan, serta lemahnya orang tua memperhatikan anaknya dengan sibuk mencari nafkah dan kami sudah ada sekolah Disabilitas mulai dari SD/SMP/SMA.”tutupnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar Ir. Zulia Darma, Plt Kadispora Kampar M.Aidil,Kadis Kesehatan Zulhendra Dasa’at,Mewakili Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar Bambang dan kepala desa/Lurah yang mewakili di enam kecamatan.
(*)