• 27 Januari 2025 11:24
  • Last Update 27 Januari 2025 8:36 08: 36: 01
Hadiri Pelantikan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) 2025-2027, Bamsoet Dorong APLI Terus Tingkatkan Industri Penjualan Langsung di Indonesia

Hadiri Pelantikan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) 2025-2027, Bamsoet Dorong APLI Terus Tingkatkan Industri Penjualan Langsung di Indonesia

Jakarta – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan APLI telah memainkan peran penting dalam perkembangan industri penjualan langsung (direct selling) di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Sektor penjualan langsung (direct selling) ini telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen. Sektor ini memungkinkan masyarakat untuk menjalankan bisnis secara mandiri tanpa memerlukan modal yang besar, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Bermula dari dominasi perusahaan-perusahaan multinasional, seperti AMWAY, NUSKIN, dan HERBALIFE, APLI telah menjadi pilar bagi perusahaan-perusahaan nasional yang kini mulai tumbuh pesat. Keberadaan APLI tidak hanya menjadi wadah bagi berbagai perusahaan, tetapi juga berkontribusi terhadap kemandirian ekonomi masyarakat melalui penciptaan peluang usaha dan kewirausahaan.

“APLI berperan besar dalam mendorong pertumbuhan industri penjualan langsung di Indonesia. Di tengah tantangan yang dihadapi, APLI berhasil mempertahankan eksistensinya dan memberi kontribusi pada pemberdayaan masyarakat melalui peluang bisnis yang menarik. Dengan potensi yang terus berkembang, diharapkan industri penjualan langsung akan terus beradaptasi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, sekaligus mempertahankan kemandirian ekonomi masyarakat,” ujar Bamsoet saat menghadiri APLI Gala Dinner 2025 di Jakarta, Sabtu malam (25/1/25).

Hadir antara lain Ketum APLI Andam Dewi, Sekjen APLI Ina Rachman, Ketua Pembina APLI Kany Soemantoro, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Haikal Hasan dan Ketua Bidang Industri, Bisnis dan Ekonomi Syariah Moch Buchori Muslim

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kiprah APLI yang konsisten dalam memberikan dukungan kepada perusahaan anggota dan mitra usaha telah membuktikan keberhasilan model penjualan langsung di Indonesia. APLI menjadi wadah untuk berbagi informasi, memperkuat jaringan, dan memberikan pelatihan yang dibutuhkan oleh para pelaku industri penjualan langsung. APLI juga berperan sebagai pilar dalam menciptakan ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan pasar yang signifikan.

“Keberadaan APLI tidak lepas dari kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan. Selama krisis ekonomi, APLI selalu dapat memfasilitasi berbagai inisiatif yang membawa kebangkitan kembali sektor penjualan langsung. Sektor ini sangat fleksibel sehingga memungkinkan individu dan perusahaan untuk berproduktivitas di tengah kesulitan ekonomi,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, potensi perkembangan industri penjualan langsung di Indonesia sangatlah besar, mengingat demografi dan tren sosial ekonomi yang terus berubah. Dengan populasi yang besar dan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap model bisnis fleksibel, peluang bagi para pelaku industri penjualan langsung untuk berinovasi dan menawarkan produk baru sangat terbuka lebar. Pasar yang semakin terdidik dan terinformasi memungkinkan produk-produk penjualan langsung untuk berkembang dengan cepat.

APLI juga berperan dalam mendukung keberagaman produk lokal dalam skema penjualan langsung. Sejumlah perusahaan mikro, kecil dan menengah (UMKM) mulai bergabung dalam industri penjualan langsung. Dengan dukungan dari APLI, UMKM dapat menggunakan saluran distribusi yang sudah ada dan berfokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pekerja yang mencari pekerjaan sampingan atau usaha tambahan meningkat hingga 17%. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin aktif mencari sumber pendapatan tambahan, dimana industri penjualan langsung menawarkan solusi yang terjangkau dan efektif,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *