Batam – Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Marsetio, tak dapat menyembunyikan kekagumannya melihat meju pesatnya pembangunan Kota Batam saat ini di bawah kepemimpinan H Muhammad Rudi (HMR).
โPotensi Batam ini sangat besar, dan kita melihat pertumbuhan ekonominya luar biasa. Itu under leadership Pak Rudi,โ ungkap Marsetio, dalam Pelantikan Pengurus Daerah Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, di DC Mall, Minggu (19/2/2023) malam.
HMR, selaku Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam, turut memberikan pengarahan dalam acara ini. Pelantikan dilakukan Ketua Umum Pengurus Pusat Pinkan Indonesia Penny Iriana Marsetio, dan dihadiri Pembina Pinkan Indonesia Marsetio.
Kepengurusan Pinkan Kepri sendiri dipimpin Cristian Warouw Tampinawa. Ditemani sejumlah rekannya, Cristian dilantik langsung oleh Ibu Penny Marsetio selaku Ketua Umum Pinkan Indonesia.
Marsetio yang pernah bertugas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Tanjungpinang ini, mengaku sudah lama mengenal HMR.
๐๐ผ๐น๐ถ๐ป๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ผ๐ฒ๐ ๐๐ผ ๐จ๐ก๐๐ฆ๐๐ข
Terkait sambutan HMR terhadap pengembangan seni kolintang di Kota Batam, Marsetio sangat berterima kasih.
โKita sudah ajukan kolintang ini sebagai warisan dunia ke UNESCO (badan dunia [PBB] yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan). Pembentukan pengurus hingga ke daerah ini juga kita lakukan dalam rangka Goes to UNESCO,โ jelas Marsetio.
Sebelumnya, Penny Marsetio juga mengharapkan binaan dari Wali Kota HMR terhadap penggiat kolintang di Batam dan Kepri. Menurutnya, Kolintang merupakan suatu potensi dan keindahan budaya dari tanah Kawanua untuk Indonesia.
Hal ini juga disampaikan Cristian Warouw Tampinawa. โKami sangat berharap dukungan pemerintah untuk pengembangan seni Kolintang ini. Yang paling penting juga dukungan dari seluruh kelompok masyarakat terutama warga Batam asal Minahasa, Sulawesi Utara,โ ungkapnya.
Pada pelantikan itu juga ditampilkan permainan musik kolintang. Alat musik tradisional ini sangat mirip gamelan Jawa. Jika gamelan dimainkan sambil duduk, kolintang dimainkan sambil berdiri.
Malam itu, dengan kombinasi beberapa pemain, ketukan Kolintang membuat sebagian besar mereka yang hadir ikut menyanyikan lagu daerah Minahasa. (ski)