Meranti | Cebernews.co – pemerintah desa dedap saat ini menghadapi problem terkait salah satu objek vital yang di miliki oleh desa itu dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.(26/09/2024)
aset yang di miliki oleh desa tersebut ialah satu satunya menjadi alat penunjang perekonomian seluruh lapisan masyarakat yang ada di desa tersebut.
jembatan yang di bangun puluhan tahun lalu kini semakin rapuh dan semakin parah, sudah tidak layak untuk di gunakan lagi Karena jembatan itu sudah lama.
aset jembatan ini yang di banggakan oleh masyarakat desa Dedap kini hanya menunggu waktu untuk ambruk. Dapat kita lihat bukti fisik jembatan itu seperti ini kondisinya sudah beberapa tiang penyangga yang sudah tumbang kelaut.dan lantai yang di semenisasi sudah berlubang.
jembatan satu satu nya yang berada di desa itu adalah kebutuhan vital bagi masyarakat. Untuk membawa dagangan mereka dan sebagai sumber perekonomian bagi masyarakat
untuk itu di harapkan kepada dinas terkait agar secepat Untuk Membangun jembatan itu agar dapat di fungsikan kembali, Sebagai mana sebelumnya.
tidak juga menutupi kemungkinan dalam hal ini pihak terkait lamban untuk menanggapinya.
Beberapa orang masyarakat Mengatakan kepada Cebernews. akan berakibat fatal bagi warga desa jika yang yang mengguna kan jembatan Sebagai fasilitas .
dengan keadaan jambatan yang saat ini hampir runtuh Jelasnya.
kepala desa dedap Bayu bersama masyarakat berjibaku dan saling mendukung bergotong royong mengumpulkan dana melalui sumbangan bagi masyarakat yang mau berdonasi untuk menambal lantai jembatan yang banyak berlobang.dalam hal ini pemerintah Desa Bersama Masyarakat Secara Swadaya untuk Merehab lantainya yang rusuk.
sikap dan tanggap cepat oleh Bayu kepala desa dedap untuk perbaikan alah kadarnya agar jembatan itu bisa di lalui oleh Masyarakat .namun tidak di perbolehkan membawa beban berat.karna jembatan itu sudah tidak mampu lagi.
Untuk itu sebelum ada korban jiwa kepada pemerintah daerah segera untuk di tinjau agar dapat untuk segera di bangun karena jembatan itu sudah tidak layak digunakan.
Laporan : Azwan Anas