XIII Koto Kampar – PJ. Bupati Kampar yang diwakili Penjabat Sekretaris Daerah (PJ. Sekda) Ramlah,SE,M,Si membuka Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan perawatan Luka di Aula Kantor Camat XIII Koto Kampar.
Hadir dalam acara itu diantaranya Camat XIII Koto Kampar Zulfikar, Kepala Puskesmas XIII Koto Kampar dr. Ilham Effendi, Dokter pembimbing dari UNRI Zulherman, serta dokter yang melakukan kegiatan itu. (13/1).
Dalam arahannya Ramlah menekankan pentingnya pengetahuan P3K dan perawatan luka dalam menghadapi kecelakaan dan situasi darurat. “Kita harus siap dan tanggap dalam menghadapi kecelakaan. Edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat,” ujarnya.
“Ini adalah pengabdian yang penuh dedikasi, penuh pengorbanan, dan pengabdian kepada kemanusiaan, jadikan kegiatan ini menjadi kenangan bagi pahlawan-pahlawan kemanusiaan.”ujarnya.
Manfaat Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan perawatan luka bagi masyarakat sangat luas dan penting adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, Masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pertolongan pertama dan perawatan luka yang tepat.
Selain itu Ramlah juga memaparkan manfaat lainnya adalah mengurangi risiko cedera, Dengan pengetahuan yang tepat, masyarakat dapat menghindari cedera yang lebih parah.
Ramlah juga menjelaskan selain manfaat diatas, Edukasi ini juga berguna untuk meningkatkan kemampuan menangani kecelakaan, Masyarakat dapat menangani kecelakaan dengan lebih efektif dan efisien.
Selain itu Edukasi P3K dan perawatan Luka dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat dapat mengurangi risiko kematian akibat kecelakaan.
Lebih jauh Ramlah mengungkapkan perawatan luka yang tepat, Masyarakat dapat merawat luka dengan benar, mengurangi risiko infeksi dan cedera lebih lanjut. Selain itu pengenalan gejala awal, Masyarakat dapat mengenali gejala awal kecelakaan, seperti patah tulang, luka bakar, atau cedera kepala.
Ia menambahkan penggunaan peralatan P3K, Masyarakat dapat menggunakan peralatan P3K dengan benar, seperti perban, plester, dan defibrillator. Pengurangan risiko cedera otak*: Pertolongan pertama yang tepat dapat mengurangi risiko cedera otak.
Ia juga mengatakan keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi kecelakaan dan situasi darurat.
Sementara itu dr. Zulherman dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat, petugas kesehatan, dan aparatur pemerintahan. Materi edukasi disampaikan oleh tim ahli dari Fakultas Kedokteran UNRI Provinsi Riau.
Lebih jauh dr. Zulherman menyampaikan materi Edukasi Pengenalan jenis-jenis kecelakaan dan cara penanganan, Teknik pertolongan pertama pada luka, patah tulang, dan cedera lainnya dan Cara menggunakan peralatan P3K, Perawatan luka dan pengobatan dasar serta Prosedur evakuasi dan pengiriman korban ke rumah sakit.
Ia juga memaparkan tujuan Kegiatan, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang P3K, meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam menangani kecelakaan dan membangun kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan.(*)