Bandung – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan industri restorasi kendaraan klasik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan meningkatnya minat terhadap mobil klasik, permintaan atas jasa restorasi juga akan terus meningkat. Namun, pelaku bisnis juga harus menghadapi tantangan seperti ketersediaan suku cadang dan keahlian khusus. Dengan strategi yang tepat, bisnis restorasi kendaraan klasik dapat menjadi investasi yang menguntungkan dan berkontribusi pada pelestarian warisan otomotif Indonesia.
“Di era modern ini, kendaraan tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga menjadi simbol status, gaya hidup, bahkan investasi. Hal ini mendorong peningkatan minat terhadap mobil klasik, baik sebagai koleksi pribadi maupun investasi. Kondisi ini menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan di sektor restorasi kendaraan klasik di Indonesia,” ujar Bamsoet usai mengunjungi bengkel restorasi kendaraan Retouch Pro di Bandung, Selasa (25/2/25).
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, permintaan akan jasa restorasi mobil klasik di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya penggemar dan kolektor mobil klasik. Komunitas mobil klasik yang berkembang pesat di Indonesia menjadi pasar potensial bagi bisnis restorasi. Anggota komunitas seringkali mencari jasa restorasi untuk mobil-mobil klasik mereka. Menurut Lembaga Riset Otomotif Indonesia, pertumbuhan industri restorasi mobil klasik di Indonesia bisa mencapai 12-15% per tahun.
“Mobil klasik memiliki nilai historis dan sentimental yang tinggi bagi para penggemarnya. Banyak kolektor yang mencari mobil klasik untuk melengkapi koleksi mereka. Restorasi memungkinkan para penggemar mobil klasik untuk menghidupkan kembali kenangan dan memiliki mobil impian mereka,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, mobil klasik yang direstorasi dengan baik memiliki nilai investasi yang tinggi. Harga jual mobil klasik dapat meningkat secara signifikan setelah direstorasi, menjadikannya sebagai aset yang menarik.
Mobil klasik juga menjadi simbol gaya hidup. Restorasi memungkinkan pemiliknya untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kecintaan mereka pada otomotif.
“Tantangan dalam bisnis restorasi kendaraan klasik utamanya ketersediaan suku cadang mobil klasik yang seringkali sulit ditemukan dan mahal. Selain itu, restorasi mobil klasik membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman yang tidak dimiliki oleh semua mekanik. Karenanya, biaya restorasi mobil klasik bisa sangat mahal, tergantung pada kondisi mobil dan jenis restorasi yang diinginkan,” pungkas Bamsoet. (*)