By Bengkalis I Cebernews. Co– Pemerintah Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, menggelar musyawarah penetapan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan program ketahanan pangan untuk tahun anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan Wonosari Tengah pada Kamis (27/2) pukul 10.00 WIB.
Hadir dalam acara Kepala Desa wonosari Suswanto, sekertaris Desa wonosari Zulkarnaen, Ketua BPD Sa,ari bersama anggota. Direktur Bumdes H.Irman S.H..Pendamping Desa, penyuluh pertanian dan perkebunan.,penyuluh perikanan , RT/RW Se-Desa wonosari, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda, Ibu TP-PKK, bhabinkamtibmas Brigadir Fahrur Rozi, Bhabinsa Desa wonosari Sertu Mustaqim.dan tamu undangan lainnya,
Musyawarah tersebut membahas fokus penggunaan Dana Desa (DD), alokasi bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), program ketahanan pangan, serta laporan pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Unggul Sari. Pemerintah desa memastikan bahwa seluruh program berjalan sesuai regulasi dan transparan bagi masyarakat.
Kepala Desa Wonosari, Suswanto, menjelaskan bahwa penetapan BLT-DD 2025 didasarkan pada persentase pagu anggaran. Sebanyak 15% dari total anggaran dialokasikan untuk bantuan langsung tunai, sesuai dengan regulasi Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 3 Tahun 2024.
“Dari total pagu anggaran, 15% dialokasikan untuk BLT-DD. Jumlah penerima manfaat tahun ini sebanyak 51 kepala keluarga (KK), yang ditentukan melalui proses musyawarah desa (Mundus), verifikasi tingkat desa, serta persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),” ujar Suswanto.
Selain BLT-DD, pemerintah desa juga menetapkan alokasi 20% dari Dana Desa untuk program ketahanan pangan. Fokus utama program ini adalah pengembangan budi daya ikan air tawar serta pertanian jagung guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Sekretaris Desa Wonosari, Zulkarnaen, menambahkan bahwa jumlah penerima BLT-DD tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, jumlah KPM mencapai 65 KK, sementara pada 2025 hanya 51 KK dengan besaran bantuan Rp300.000 per bulan selama 12 bulan.
“Total anggaran BLT-DD yang disalurkan tahun ini sebesar Rp183.600.000. Penerima ditetapkan berdasarkan kategori Desil satu hingga empat, termasuk warga miskin ekstrem, yang kehilangan mata pencaharian, penyandang disabilitas, lansia, dan perempuan kepala keluarga miskin,” jelas Zulkarnaen.
Sementara itu, dalam musyawarah tersebut juga dipaparkan laporan perkembangan BUMDes Unggul Sari. Direktur BUMDes, H. Irman, SH, menyampaikan bahwa pada 2024, badan usaha desa mengalami pertumbuhan signifikan dengan berbagai unit usaha yang terus berkembang.
BUMDes Unggul Sari kini mengelola beberapa unit usaha, seperti simpan pinjam, peternakan sapi, perdagangan, kuliner, pariwisata, serta penyewaan alat dan fasilitas. Kontribusi BUMDes diharapkan semakin besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Kami terus mengembangkan berbagai sektor usaha agar bisa berkontribusi lebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian desa,” ungkap H. Irman.
Kepala Desa Wonosari, Suswanto, berharap seluruh program yang telah ditetapkan bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Ia juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk BPD, RT/RW, serta tokoh masyarakat, untuk ikut mengawasi dan memberikan masukan.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal program ini agar berjalan sesuai dengan tujuan, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya musyawarah ini, diharapkan program BLT-DD dan ketahanan pangan tahun 2025 dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Wonosari serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.
Penulis, : wintoro.