• 1 Oktober 2025 5:05
  • Last Update 1 Oktober 2025 0:20 00: 20: 25
Terima Pengurus Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), Bamsoet Dorong Penguatan Independensi Jurnalis

Terima Pengurus Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), Bamsoet Dorong Penguatan Independensi Jurnalis

Jakarta – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan visi Indonesia Emas yang tengah dicanangkan pemerintah tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada ekosistem demokrasi yang sehat. Di dalamnya, peran pers profesional dan independen menjadi kunci utama. Media yang kuat dan bermartabat adalah benteng terakhir agar kebijakan publik tidak lahir dari informasi yang keliru atau manipulatif.

“Kalau media kehilangan integritas, ruang publik akan dikuasai oleh konten dangkal dan kepentingan tersembunyi. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi ketika bangsa ini sedang menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus dan Anggota Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) di Jakarta, Senin (30/9/25).

Pengurus dan Anggota IPJI hadir antara lain Christy Andrini, Andi M.Nirwansyah, Purwono, Kun Wardana Abyoto dan Taufan Mutia.

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, sejumlah data menunjukkan kepercayaan publik terhadap media di Indonesia masih fluktuatif. Digital News Report tahun 2025 mencatat indeks kepercayaan publik naik tipis dari 35 persen menjadi 36 persen. Angka ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara yang mampu mempertahankan kepercayaan publik di atas 50 persen. Survei AJI bersama Remotivi pada tahun 2024 juga menunjukkan 70,2 persen publik masih percaya pada media arus utama, namun hanya 41,1 persen yang menilai media mampu menyajikan informasi secara utuh tanpa menutupi sisi tertentu.

“Kondisi tersebut menandakan celah besar yang harus segera dijembatani. Tantangan media saat ini bukan semata arus disinformasi, tetapi juga rapuhnya model bisnis redaksi, intervensi kepemilikan, serta ancaman hukum dan kekerasan terhadap jurnalis,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan bahwa penguatan pers tidak boleh dibebankan pada satu pihak. Pemerintah dan DPR bertugas memastikan regulasi yang ramah kebebasan berpendapat, media wajib menjaga independensi redaksi, dan masyarakat sipil berperan menumbuhkan literasi media sejak dini.

“Membangun media profesional dan merdeka sama artinya dengan membangun pilar demokrasi. Keputusan publik yang rasional hanya mungkin lahir dari informasi yang jernih. Indonesia Emas membutuhkan itu,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *